Setelah Ratakan Al-Bab Dengan Tanah,Turki Klaim Operasi Militer Perisai Efrat di Suriah Sukses

Image
operasi miliiter 'Perisai Efrat' di Suriah utara. THE DABIQ -Meski mendapat banyak kesulitan dan cukup banyak kerugia,baik dari tewasnya tentara militernya dan hancurnya bebbagai kendaraan akibat serangan dari militan IS. Namun turkey tetap mengklaim bahwa operasi mereka disuriah telah sukses. Pemerintah Turki mengklaim operasi militer “Euphrates Shield” atau “Perisai Efrat” di Suriah utara sukses. Klaim itu diumumkan Dewan Keamanan Nasional Turki (NSC) sebagai tanda diakhirinya operasi tersebut. NSC telah menggelar pertemuan pada hari Rabu yang dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut NSC, operasi “Perisai Efrat” merupakan operasi militer untuk memberangus kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. ”Telah dicatat bahwa operasi 'Perisai Efrat’ yang dimulai dengan tujuan menjamin keamanan nasional, mencegah ancaman dari Daesh (ISIS) dan kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka telah berhasil diselesaika

German Desak Diselidiki Ulah AS Bombardir Sipil Di Mosul Yang Menyebabkan Korban Tewas Ratusan Orang

Kehancuran Akibat Bombardir AS

THE DABIQ - Jerman mengaku terkejut atas serangan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) di Mosul, Irak, pekan lalu. Berlin mendesak adanya penyelidikan penuh atas serangan yang disebut menewaskan lebih dari 200 warga sipil di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, jika serangan itu benar-benar dilakukan oleh jet tempur AS, maka hal itu sudah melanggar komitmen yang disepakati oleh koalisi internasional. Komitmen yang dimaksud adalah meminimalisir jumlah korban warga sipil dalam setiap operasi yang dilakukan koalisi.

"Kami terkejut ketika bencana tersebut terjadi. Tentu saja hal ini harus diselidiki, tujuan bagi mereka yang bersatu dalam koalisi ini adalah untuk menghindari peristiwa tragis semacam ini terjadi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Stefen Seibert, seperti dilansir Sputnik pada Senin (27/3).

Meski demikian, Seibert menegaskan, Jerman masih menjadi bagian dari koalisi internasional yang saat ini memiliki 68 anggota. "Kami masih mempertimbangkan perjuangan ini dengan tujuan benar dan baik," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan, pihaknya telah meminta untuk diadakannya pertemuan darurat di Dewan Keamanan (DK) PBB guna membahas serangan yang dilancarakan AS tersebut.

Lavrov menuturkan, Moskow terkejut atas tindakan AS di Mosul, yang menyebabkan korban sipil. Ia menambahkan, Rusia berharap adanya akurasi yang lebih baik dari pasukan koalisi yang dipimpin oleh AS. 

Comments

Popular posts from this blog

Tentara Afghanistan Tembak 3 Tentara Amerika

Pengadilan Mesir Vonis Bebas Mantan President Hosni Mubarak

Ternyata Tentara Russia Yang Tewas Disuriah 3 Kali Lipat Lebih Tinggi Dari Yang Diberitakan