Setelah Ratakan Al-Bab Dengan Tanah,Turki Klaim Operasi Militer Perisai Efrat di Suriah Sukses

Image
operasi miliiter 'Perisai Efrat' di Suriah utara. THE DABIQ -Meski mendapat banyak kesulitan dan cukup banyak kerugia,baik dari tewasnya tentara militernya dan hancurnya bebbagai kendaraan akibat serangan dari militan IS. Namun turkey tetap mengklaim bahwa operasi mereka disuriah telah sukses. Pemerintah Turki mengklaim operasi militer “Euphrates Shield” atau “Perisai Efrat” di Suriah utara sukses. Klaim itu diumumkan Dewan Keamanan Nasional Turki (NSC) sebagai tanda diakhirinya operasi tersebut. NSC telah menggelar pertemuan pada hari Rabu yang dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut NSC, operasi “Perisai Efrat” merupakan operasi militer untuk memberangus kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. ”Telah dicatat bahwa operasi 'Perisai Efrat’ yang dimulai dengan tujuan menjamin keamanan nasional, mencegah ancaman dari Daesh (ISIS) dan kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka telah berhasil diselesaika

Irak: Kami Tidak Bisa Biarkan ISIS Terus Kuasai Mosul

Presiden Irak Fuad Masum

THE DABIQ - Presiden Irak Fuad Masum menyatakan situasi kemanusiaan di Mosul, khususnya barat Mosul memang mengkhawatirkan. Namun, membiarkan kota tersebut untuk terus dikuasai oleh ISIS juga merupakan hal yang salah, dan hanya akan membuat situasi di Mosul semakin buruk.

Irak, seperti diketahui beberapa waktu lalu menghentikan sementara operasi pembebasan Mosul. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan PBB mengenai pertempuran yang terjadi pada tanggal 17 Maret di distrik al-Jadidah. Pertempuran antara ISIS dan pasukan gabungan Irak, yang dibantu oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu melukai dan menewaskan ratusan warga sipil.

"Tentu saja, apa yang terjadi (di Mosul) adalah bencana kemanusiaan. Situasi kemanusiaan pasti sulit, tapi itu tidak akan masuk akal untuk meninggalkan kota untuk terus dikuasai teroris. Mereka harus berjuang, dan memang ada harga yang harus dibayar," kata Masum, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (28/3).

Terkait serangan di Mosul, salah satu sekutu AS, Jerman mengaku terkejut atas serangan tersebut. Berlin mendesak adanya penyelidikan penuh atas serangan yang disebut menewaskan lebih dari 200 warga sipil di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, jika serangan itu benar-benar dilakukan oleh jet tempur AS, maka hal itu sudah melanggar komitmen yang disepakati oleh koalisi internasional. Komitmen yang dimaksud adalah meminimalisir jumlah korban warga sipil dalam setiap operasi yang dilakukan koalisi.

"Kami terkejut ketika bencana tersebut terjadi. Tentu saja hal ini harus diselidiki, tujuan bagi mereka yang bersatu dalam koalisi ini adalah untuk menghindari peristiwa tragis semacam ini terjadi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Stefen Seibert. 

Comments

Popular posts from this blog

Tentara Afghanistan Tembak 3 Tentara Amerika

Pengadilan Mesir Vonis Bebas Mantan President Hosni Mubarak

Ternyata Tentara Russia Yang Tewas Disuriah 3 Kali Lipat Lebih Tinggi Dari Yang Diberitakan